Nelti Rizka

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Sebagai akibatnya radikal bebas sangat reaktif dan potensial merusak jaringan karena kecendrungannya untuk menarik elektron dari substansi lain. Anti oksidan dapat merusak struktur sel, membran, protein, enzim, asam nukleat serta menyebabkan mutasi dan kematian sel. Hal ini dapat berakibat buruk bagi sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sehingga mempermudah terjadinya perkembangan penyakit.


 
Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan radikal bebas dan kurangnya antioksidan di dalam tubuh. Misalnya penyakit kanker terjadi pada pemajanan kronis terhadap radikal bebas, peroksidasi (auto-oksidasi) lipid pada aterosklerosis, dan proses penuaan.
Antioksidan adalah suatu zat yang digunakan untuk melindungi zat lain dari paparan oksigen sehingga tidak mengalami oksidasi. Antioksidan akan bereaksi dengan radikal bebas yang reaktif membentuk senyawa yang relatif stabil sehingga menghambat terjadi oksidasi pada jaringan, sel dan protein-protein penting dalam tubuh.
Antioksidan terbagi menjadi antioksidan enzim dan vitamin. Antioksidan enzim meliputi superoksida dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase (GSH.Prx). Antioksidan vitamin mencakup alfa tokoferol (vitamin E), beta karoten dan asam askorbat (vitamin C). Superoksida dismutase berperan dalam melawan radikal bebas pada mitokondria, sitoplasma dan bakteri aerob dengan mengurangi bentuk radikal bebas superoksida. Antioksidan glutation peroksidase bekerja dengan cara menggerakkan H2O2 dan lipid peroksida dibantu dengan ion logam-logam transisi. GSH.Prx mengandung Se. Sumber Se ada pada ikan, telur, ayam, bawang putih, biji gandum, jagung, padi, dan sayuran yang tumbuh di tanah yang kaya akan Se.
Vitamin E dipercaya sebagai sumber antioksidan yang kerjanya mencegah lipid peroksidasi dari asam lemak tak jenuh dalam membran sel dan membantu oksidasi vitamin A serta mempertahankan kesuburan. Vitamin E disimpan dalam jaringan adiposa dan dapat diperoleh dari minyak nabati terutama minyak kecambah, gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau. Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa pemakaian vitamin E secara topikal dapat melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet yang berbahaya. Vitamin A memiliki bentuk provitamin -karoten yang terdapat sebagian besar dalam tumbuh-tumbuhan. Beta karoten terkandung dalam wortel, brokoli, kentang, dan tomat. Sedangkan asam askorbat mudah dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat. Dengan demikian maka vitamin C juga berperan dalam menghambat reaksi oksidasi yang berlebihan dalam tubuh dengan cara bertindak sebagai antioksidan. Vitamin C terkandung dalam sayuran berwarna hijau dan buah-buahan.
Semoga Bermanfaat...
2 Responses
  1. Anonim Says:

    terima kasih infonya

    Lina.


  2. InTips Says:

    radikal bebas salah satu penyebab kanker.
    cara mencegah kanker serviks


Posting Komentar