Nelti Rizka

Mungkin kita akan bertanya-tanya dengan judul artikel ini, kenapa sihh style-Nya anak muda harus dikait-kaitkan dengan Pancasila?? Apalagi buat orang-orang yang berpikiran pancasila itu nggak penting. Dari SD sampai kuliah selalu saja ada pelajaran Pancasila, padahal itu-itu yang dipelajari, atau sampai beranggapan bahwa pelajaran atau mata kuliah pancasila membosankan.
Mungkin yang ada dibenak kita sekarang, style-nya anak muda itu identik dengan pacaran , jalan sana sini sama teman, nongkrong kesana kemari. Kalau udah begituan baru deh dikatakan gaul…!!!. Banyak orang beranggapan, begitulah style-nya anak muda zaman sekarang. Jadi kenapa juga harus pake mencintai pancasila segala??  Kenapa pula harus ada kata “style-nya anak muda”??
        Kita harus mencintai pancasila karena pancasila itulah satu-satunya identitas kita, identitas Negara kita. Dengan demikian, dengan kita mencintai pancasila, sama artinya kita  mencintai diri kita sendiri. Sebelum kita mulai mencintai dan dicintai oleh yang lainnya, kita harus membenahi diri sendiri, harus merawat diri sendiri terlebih dahulu. Caranya simple aja sih,cukup dengan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar kita bisa lebih mengenal dan mencintai diri kita sendiri alias identitas kita yaitu pancasila. Kalau kita sudah bisa mencintai diri kita sendiri dan teguh pendirian dengan identitas yang sudah ada, tentunya kita akan lebih mudah berinteraksi dengan dunia luar tanpa harus terombang ambing oleh pengaruhnya. Istilah dunia luar disini dapat diartikan sebagai pengaruh dalam komunitas global dan multikultural yang sudah mendunia. 

            Sebelum kita bahas lebih dalam, mari kita ingat bersama sebuah perkataan yang pernah diucapkan oleh Presiden pertama kita mengenai pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan Negara. Berikut kata-katanya : “Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia”
            Wahh!! Itu merupakan kata-kata luar biasa yang mempunyai makna sangat dalam. Dan dalam kalimat tersebut jelas terlihat kata “pemuda”. Mungkin timbul lagi pertanyaan baru, kenapa harus pemuda??? Kenapa nggak orang-orang tua aja, kan mereka lebih berpengalaman dalam menghadapi kehidupan.
            Pemuda??? Ya, karena pemuda atau mungkin lebih tepatnya kita sebut saja generasi muda, generasi muda memang ujung tombak dari segalanya. Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara serta sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama
  • Generasi muda  harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya
  • Generasi muda harus memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global.
  • Generasi muda harus  memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.
  • Generasi muda mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini.

Situasi Zaman dahulu dan zaman sekarang jauh berbeda. Tentunya peran kita sebagai generasi muda juga akan berbeda dalam mengamalkan pancasila. Pada saat sekarang yang mana dunia tanpa batas dan teknologi semakin canggih , kita tidak perlu lagi menggunakan senjata tajam dalam membela Negara, karena tugas kita sebagai generasi muda bukan lagi untuk merebut kemerdekaan. Tetapi kita berperan dalam mengisi kemerdekaan dan mempertahankannya.
Ujung tombak yang dahulu digunakan oleh pemuda bangsa kita untuk mendapatkan kemerdekaan, sekarang mari kita ganti senjata tersebut dengan sebuah ujung pena untuk mengisi kemerdekaan. Namun, ujung pena disini bukanlah hal yang mudah, karena kita harus bekerja maksimal dengan mengandalkan intelektual sekaligus didampingi penguasaan teknologi yang semakin hari semakin membuat dunia tiada batas. 
Dengan perbedaan situasi ini maka timbul lagi satu pertanyaan baru bagi kita semua,  bagaimana seharusnya cara kita sebagai pemuda dalam mempertahankan identitas bangsa kita?
Kita sebagai generasi muda harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki identitas yang kuat sebagai bangsa Indonesia, kita mempunyai pancasila sebagai pedoman kita dalam bertindak.  Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif, dan meninggalkan sisi negatifnya. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri, bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya serta dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di Negara kita.
Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Selain itu, sekarang juga sudah saatnya kita sebagai pemuda indonesia harus memiliki jiwa bangga dan cinta menjadi warga Indonesia, yang dapat di eksplore ke Negara-negara lain. Bukan hanya dalam bentuk demo yang berujung anarkis dan perusakan infastruktur atau hal-hal yang merusak citra bangsa Indonesia. Namun dibuktikan dengan hal-hal yang positif dan nyata bahwa negara Indonesia adalah negara cinta damai, terpelajar, dan Negara maju. Misalnya dengan menjadikan pemuda sebagai jembatan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, atau mungkin bisa saja dengan pembuktian secara intelektual dan berprestasi dalam ajang perlombaan tingkat nasional maupun internasional, sehingga masyarakat luas bisa merasa bangga menjadi masyarakat Indonesia.
Berikut kita lihat bagaimana aktualisasi setiap butir pancasila selayaknya kita sebagai pemuda untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari:
1.Ketuhanan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Dan Sifat-Sifat Tuhan
            Sebagai manusia ciptaanya dan menjadi pemuda Indonesia khususnya wajib bertaqwa kepada Tuhan YME serta menjalankan segala perintahnya. Selain itu kita sebagai makhluk tuhan harus bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan baik dan menjadi generasi muda yang berbasis agama, agar hidup lebih terarah.
2.Kemanusiaan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Manusia
sebagai manusia dan pemuda pada khususnya yang mempunyai susunan, sifat, kedudukan kodrat yang sama kita harus dapat mencintai sesama, mengembangkan sikap tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

3.Persatuan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Satu
Sebagai pemuda khususnya didalam pergaulan satu sama lain kita harus dapat menunjukan rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, meskipun berbeda-beda kita harus saling menghormati, menjaga karena satu jua. Selain itu kita harus menyadari bahwa kita bertanah air satu yaitu tanah air Indonesia, sehingga harus cinta tanah air dan bangsa.

4.Kerakyatan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Rakyat
    sebagai pemuda harus saling bekerja sama, bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita kita dan bangsa. Dan kita harus menjawab tantangan bersama, memecahkan persoalan secara bersama dan musyawarah bersama. hal ini harus dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan sehingga tercapai sifat kekeluargaan.

5.Keadilan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Adil
    Sebagai pemuda khususnya kita harus bersifat adil terhadap diri kita, orang lain, alam Negara dan tuhan. Jangan sampai melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Nelti Rizka
Peran generasi muda atau pemuda dalam konteks perjuangan dan pembangunan dalam kancah sejarah kebangsaan Indonesia sangatlah dominan dan memegang peranan sentral, baik perjuangan yang dilakukan secara fisik maupun diplomasi, perjuangan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui kegiatan-kegiatan intelektual. Masa revolusi fisik dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan adalah ladang bagi tumbuh suburnya heroisme pemuda atau generasi muda yang melahirkan semangat patriotisme
Nelti Rizka

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh Rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang secara lahir dan batin menuju ke arah kebaikan, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasannya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar Negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandagan hidup bangsa yang telah teruji dan terbukti bahwa tidak ada yang mampu memisahkannya dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari hal tersebut perlu langkah nyata dan terus menerus untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terandung di dalam Pancasila tersebut, demi melindungi serta melestarikan Kesaktian Pancasila oleh setiap unsur lapisan masyarakat dan bangsa Indonesia baik dari pusat maupun daerah.



Menurut arti sebenarnya, istilah Pancasila yang sudah lama dikenal melalui buku “Negarakertagama” karangan empu Prapanca dan “Sutasoma” karangan empu Tantular dapat diartikan “Berbatu sendi lima” (dari bahasa Sansekerta) atau juga “Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila karma).
 


Nelti Rizka

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Sebagai akibatnya radikal bebas sangat reaktif dan potensial merusak jaringan karena kecendrungannya untuk menarik elektron dari substansi lain. Anti oksidan dapat merusak struktur sel, membran, protein, enzim, asam nukleat serta menyebabkan mutasi dan kematian sel. Hal ini dapat berakibat buruk bagi sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sehingga mempermudah terjadinya perkembangan penyakit.