Nelti Rizka
Pada masa serba modern ini, siapa yang tidak mengetahui tumor ganas??. Mendengarnya saja sudah membuat kita merinding . Ini tentunya merupakan suatu penyakit yang mematikan. Atau mungkin lebih dikenal dengan kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Kanker atau tumor ganas terjadi karena Sel – sel yang dilepaskan dari tumor utama dapat mensirkulasikan pada aliran darah dan akhirnya berdiam diri pada daerah lain di tubuh. Hal ini menyebarkan penyakit yang menyebabkan kanker metastatis, yang mana merupakan penyebab utama kematian diantara para pasien kanker yang kelihatannya sudah berhasil disembuhkan.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kini telah ditemukann suatu cara untuk melacak dan menghancurkan sel tumor dalam darah, yaitu menggunakan suatu teknik yang disebut electroporation. Disini, tentunya kimia kembali memiliki handal penting.

     Electroporation merupakan suatu teknik untuk mencegah terjadinya kanker , yang dikembangkan oleh ilmuwan Amerika Serikat yang bernama Chang Lu dari Universitas Purdue, West Lafayette.
Pada electroporation, suatu medan listrik didalam diaplikasikan pada suatu sel, yang menciptakan sejumlah lubang – lubang nanoskala pada sel membran. Lubang – lubang tersebut, atau pori – pori, mengijinkan benda – benda asing, seperti obat – obatan, untuk masuk ke dalam sel dan pada akhirnya dapat mengarahkan pada sel mati. Tim dari Lu membawa sel – sel tersebut melalui suatu saluran microfluidic dan menemukan bahwa sel tumor  secara substansial lebih rentan untuk rusak oleh electoporation ketimbang sel darah merah atau putih yang sehat.
Suatu teknik aliran melalui electroporation memelajari perbedaan respon dari sel – sel darah dan sel – sel tumor pada medan listrik
Lu mengatakan bahwa kesedarhanaan dan kecepatan dalam menyembuhkan sel – sel tersebut adalah suatu metode yang atraktif. ‘Kita mengidam – idamkan bahwa teknik kami dapat diaplikasikan untuk memusnahkan sel – sel tumor sisa di dalam darah setelah pemindahan tumor utamanya. Praktek ini secara potensial akan menurunkan metastasis yang berkaitan dengan kematian,’ tambahnya.
Tilak Jain, seorang ahli electroporation pada Scripps Research Institute, La Jolla, Amerika Serikat, menemukan bahwa pekerjaan ini adalah inovatif dan menggembirakan, dengan mengatakan ‘dengan dikombinasikan dengan keberadaan kemoterapi, hal ini dapat memberikan suatu kekuatan serangan ganda dalam menyerang  dual sirkulasi sel – sel.’

1 Response
  1. InTips Says:

    karena kurangnya pengetahuan tumor ganas atau kanker ini gejalanya sering tidak dikenali penderitanya.
    kanker serviks gejala awal


Posting Komentar