Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki satu atau
lebih elektron yang tidak berpasangan. Sebagai akibatnya radikal bebas sangat
reaktif dan potensial merusak jaringan karena kecendrungannya untuk menarik
elektron dari substansi lain. Anti oksidan dapat merusak struktur sel, membran,
protein, enzim, asam nukleat serta menyebabkan mutasi dan kematian sel. Hal ini
dapat berakibat buruk bagi sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sehingga mempermudah
terjadinya perkembangan penyakit.
Nelti Rizka
Pada masa serba modern ini, siapa yang tidak mengetahui tumor ganas??. Mendengarnya saja sudah membuat kita merinding . Ini tentunya merupakan suatu penyakit yang mematikan. Atau mungkin lebih dikenal dengan kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Kanker atau tumor ganas terjadi karena Sel – sel yang dilepaskan dari tumor utama dapat mensirkulasikan pada aliran darah dan akhirnya berdiam diri pada daerah lain di tubuh. Hal ini menyebarkan penyakit yang menyebabkan kanker metastatis, yang mana merupakan penyebab utama kematian diantara para pasien kanker yang kelihatannya sudah berhasil disembuhkan.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kini telah ditemukann suatu cara untuk melacak dan menghancurkan sel tumor dalam darah, yaitu menggunakan suatu teknik yang disebut electroporation. Disini, tentunya kimia kembali memiliki handal penting.
Electroporation merupakan suatu teknik untuk mencegah terjadinya kanker , yang dikembangkan oleh ilmuwan Amerika Serikat yang bernama Chang Lu dari Universitas Purdue, West Lafayette.
Pada electroporation, suatu medan listrik didalam diaplikasikan pada suatu sel, yang menciptakan sejumlah lubang – lubang nanoskala pada sel membran. Lubang – lubang tersebut, atau pori – pori, mengijinkan benda – benda asing, seperti obat – obatan, untuk masuk ke dalam sel dan pada akhirnya dapat mengarahkan pada sel mati. Tim dari Lu membawa sel – sel tersebut melalui suatu saluran microfluidic dan menemukan bahwa sel tumor secara substansial lebih rentan untuk rusak oleh electoporation ketimbang sel darah merah atau putih yang sehat.
Suatu teknik aliran melalui electroporation memelajari perbedaan respon dari sel – sel darah dan sel – sel tumor pada medan listrik
Lu mengatakan bahwa kesedarhanaan dan kecepatan dalam menyembuhkan sel – sel tersebut adalah suatu metode yang atraktif. ‘Kita mengidam – idamkan bahwa teknik kami dapat diaplikasikan untuk memusnahkan sel – sel tumor sisa di dalam darah setelah pemindahan tumor utamanya. Praktek ini secara potensial akan menurunkan metastasis yang berkaitan dengan kematian,’ tambahnya.
Tilak Jain, seorang ahli electroporation pada Scripps Research Institute, La Jolla, Amerika Serikat, menemukan bahwa pekerjaan ini adalah inovatif dan menggembirakan, dengan mengatakan ‘dengan dikombinasikan dengan keberadaan kemoterapi, hal ini dapat memberikan suatu kekuatan serangan ganda dalam menyerang dual sirkulasi sel – sel.’
Nelti Rizka
Kimia merupakan suatu Ilmu yang sangat penting. Terkadang Ilmu Kimia disebut juga 'Central Science' karena peranannya yang sangat penting diantara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung pada ilmu kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian dapat berjalan seiring dengan kemajuan yang dicapai dalam ilmu kimia.
Dalam hal ini, kita akan membahas mengenai keterkaitan ilmu kimia dalam bidang kesehatan.
Dalam bidang kesehatan. Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan laboratorium, pembuatan alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.
Selain itu, dalam bidang kesehatan juga mempelajari beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan kimia. Diantaranya, biokimia, farmakologi, ilmu gizi, kimia dasar, dll.
Uji Kesehatan Laboratorium

Pembuatan Alat Cuci Darah

Pembuatan Materi Sintesis Pengganti Tulang Gigi
.jpg)
Pembuatan Obat-Obatan

Biokimia

Farmakologi

Ilmu Gizi

Kimia Dasar
Dalam hal ini, kita akan membahas mengenai keterkaitan ilmu kimia dalam bidang kesehatan.
Dalam bidang kesehatan. Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan laboratorium, pembuatan alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.
Selain itu, dalam bidang kesehatan juga mempelajari beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan kimia. Diantaranya, biokimia, farmakologi, ilmu gizi, kimia dasar, dll.
Uji Kesehatan Laboratorium
Pembuatan Alat Cuci Darah

Pembuatan Materi Sintesis Pengganti Tulang Gigi
.jpg)
Pembuatan Obat-Obatan

Biokimia

Farmakologi

Ilmu Gizi

Kimia Dasar

Nelti Rizka
Kesehatan selalu berhubungan dengan penyakit dan obat-obatan. obat sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan suatu penyakit. Dalam obat-obatan ini selalu ditemui adanya bahan-bahan kimia. maka dari sini jelaslah bahwa kimia memiliki peran penting dalam kesehatan.
beberapa jenis obat yang mengandung bahan kimia:
beberapa jenis obat yang mengandung bahan kimia:
1. Obat Flu
Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
Obat analgesik dan antipiretik
Obat-obatan yang termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen, salisilamid, asam mefenamat, dan kafein
Obat dekongestan
Fenilpropanolamina HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak tersumbat.
Obat antialergi
Obat yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr. Obat generic yang dapat kamu gunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.
2. Obat Batuk
Batuk umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan batuk berdahak. Adapun batuk berdahak disebut batuk produktif karena mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu. Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.
3. Obat Sakit Lambung
Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat di obati dengan antasida, suatu obat yang dapat menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan senyawa simetikon, sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.
4. Obat Diare
Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat yang bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
Nelti Rizka

Bahan kimia yang selama ini dianggap banyak memberi mudarat, ternyata di satu sisi, khususnya dilihat dari sisi kesehatan, ternyata kimia ini sangat memiliki banyak manfaat. misalnya dalam pembuatan antiseptik.
Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan disinfektan, yaitu antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh, dan disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
Hal ini disebabkan antiseptik lebih aman diaplikasikan pada jaringan hidup, daripada disinfektan. Penggunaan disinfektan lebih ditujukan pada benda mati, contohnya wastafel atau meja.Namun, antiseptik yang kuat dan dapat mengiritasi jaringan kemungkinan dapat dialihfungsikan menjadi disinfektan contohnya adalah fenol yang dapat digunakan baik sebagai antiseptik maupun disinfektan. Penggunaan antiseptik sangat direkomendasikan ketika terjadi epidemi penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit.
Hal ini disebabkan antiseptik lebih aman diaplikasikan pada jaringan hidup, daripada disinfektan. Penggunaan disinfektan lebih ditujukan pada benda mati, contohnya wastafel atau meja.Namun, antiseptik yang kuat dan dapat mengiritasi jaringan kemungkinan dapat dialihfungsikan menjadi disinfektan contohnya adalah fenol yang dapat digunakan baik sebagai antiseptik maupun disinfektan. Penggunaan antiseptik sangat direkomendasikan ketika terjadi epidemi penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit.
Efektivitas antiseptik dalam membunuh mikroorganisme bergantung pada beberapa faktor, misalnya konsentrasi dan lama paparan. Konsentrasi memengaruhi adsorpsi atau penyerapan komponen antiseptik. Pada konsentrasi rendah, beberapa antiseptik menghambat fungsi biokimia membran bakteri, namun tidak akan membunuh bakteri tersebut. Ketika konsentrasi antiseptik tersebut tinggi, komponen antiseptik akan berpenetrasi ke dalam sel dan mengganggu fungsi normal seluler secara luas, termasuk menghambat biosintesis(pembuatan) makromolekul dan persipitasi protein intraseluler dan asam nukleat (DNA atau RNA}.Lama paparan antiseptik dengan banyaknya kerusakan pada sel mikroorganisme berbanding lurus.